Menurutnya Apresiasi Generasi Muda Pada “Pertunjukan wayang Dies Natalis UNS Ke-40”




            Wayang yang saya tau hanyalah sebuah layar lebar yang dimainkan oleh seorang dalang yang bisa di lihat dari sisimanapun bahkan di belakang layarpun dapat dilihat. Saat saya melihat pagelaran wayang kulit yang merupakan Lustrum ke-8 Uns sangatlah sedikit generasi muda yang menonton kebanyakan orang tua-tua yang mempunyai antusias tinggi untuk menonton. Padahal menurut saya wayang merupakan kebudayaan tradisonal.
            Namun saat itu ketika disaat menurunnya apresiasi generasi mudah ternyata ada warga asing yang pandai menyinden berasal dari Hungaria yaitu Aggi dia ahli dalam pedalangan dan karawitan. Saat itu saya berfikir awal dari kehancuran bangsa ini ketika generasi penerus tidak mengerti dan tidak mau belajar tentang budaya. Saya bangga ketika orang Bule mempelajari budaya Jawa tapi saya merasa malu karena saya saja tidak mempelajari budaya sendiri dan kebanyakan generasi muda sekarang tidak mengetahui budaya sendiri, namun malah sebaliknya. Kebanyakan generasi muda mengetahui dan mempelajari budaya barat. Menurut saya budaya barat dan budaya tandingan memiliki potensi untuk membuat orang Jawa lupa dengan kebudayaannya sendiri. Setelah itu saya tidak dapat membayangkan di tengah-tengah menurutnya minat gererasi muda saat ini bagaimana nasib budaya yang adiluhung ini yang dapat dilupakan dan bahkan dimusnahkan sekaligus karena tindakan kita sendiri. Apakah akan kebudayaan baru yang yang akan di sanjung-sanjung dan dihargai terus menerus dan apakah kita sendiri yang akan memusnahkan kekayaan yang kita miliki sendiri.
Untuk meningkatkan agar generasi muda tidak kehilangan jawa menurut saya mulai sekarang pemerintah untuk dapat menambah jam kurikulum bahasa jawa, untuk dosen yang berkecipuh di bidang Jawa untuk dapat mengajak mahasiswa untuk menonton wayang dengan secara paksa karena sekarang kalau tidak di paksa pasti tidak akan ada yang menonton, untuk dalang bisa membuat variasi dengan bahasa Indonesia atau bahasa sehari-hari yang mungkin lebih bisa di pahami anak muda sekarang karena menurut saya anak muda tidak suka karena bahasanya bukan bahasa sehari-hari dan dalang terlalu cepat berbicaranya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan Antara Bahasa Jawa Kuna dengan Jawa Baru

mengenal serat wirawiyata

SEJARAH DAN PRASEJARAH BAHASA JAWA KUNA